Seluk Beluk Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang Terlupakan

Sejak lama, Kerajaan Mataram Kuno telah menjadi satu keajaiban arkeologi yang menarik perhatian banyak peneliti dan sejarawan. Namun, di balik khazanah sejarahnya yang begitu kaya dan beragam, terdapat pula seluk beluk yang terlupakan dan jarang diketahui oleh banyak orang. Bagaimana keadaan peninggalan-peninggalan tersebut sekarang? Apa saja yang telah hilang dalam ingatan kita? Mari kita simak bersama dalam artikel ini.

$title$

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno adalah salah satu kerajaan terpenting dalam sejarah Indonesia. Berdiri pada abad ke-8 hingga ke-10, kerajaan ini memiliki asal usul yang kaya akan sejarah dan banyak meninggalkan peninggalan bersejarah yang hingga kini masih bisa dilihat. Terletak di wilayah Jawa Tengah, kerajaan ini berkembang pesat dan menjadi kerajaan terbesar pada masanya.

Asal Usul Kerajaan Mataram Kuno

Asal usul Kerajaan Mataram Kuno dapat ditelusuri hingga masa Kerajaan Mataram Hindu yang didirikan oleh Raja Sanjaya pada abad ke-8. Raja Sanjaya memilih wilayah Jawa Tengah sebagai pusat kekuasaannya dan membangun ibu kota kerajaan di daerah yang sekarang dikenal sebagai Muntilan. Pada masa pemerintahan Raja Sanjaya, Mataram Kuno menjadi kerajaan yang maju dan berperan penting dalam penyebaran agama Hindu di Jawa Tengah.

Peninggalan bersejarah yang paling terkenal dari Kerajaan Mataram Kuno adalah Candi Borobudur. Candi ini dianggap sebagai salah satu keajaiban dunia dan simbol kejayaan kerajaan tersebut. Dibangun pada abad ke-9 Masehi, Candi Borobudur adalah kompleks candi Buddha terbesar di dunia. Bangunan ini memiliki 10 tingkat dan hampir 3.000 relief yang menggambarkan ajaran agama Buddha dan kehidupan masyarakat pada masa itu. Candi Borobudur adalah bukti nyata kemajuan seni dan arsitektur pada masa Kerajaan Mataram Kuno.

Di samping Candi Borobudur, masih banyak peninggalan sejarah lainnya yang berasal dari Kerajaan Mataram Kuno. Misalnya, patung-patung Hindu-Buddha seperti patung Manjusri dan patung Wisnu yang kini dipamerkan di Museum Nasional Indonesia. Selain itu, beberapa prasasti seperti Prasasti Kalasan, Prasasti Mantyasih, dan Prasasti Manjusrigrha juga menjadi bukti keberadaan dan pengaruh Kerajaan Mataram Kuno.

Kerajaan Mataram Kuno juga dikenal dengan sistem pemerintahannya yang sangat canggih untuk masa itu. Sistem tersebut dikenal dengan nama “Manggala” yang merupakan kombinasi dari kebijakan kesatuan dan dukungan dari rakyat. Manggala melibatkan sistem administrasi yang terstruktur dengan pembagian wilayah ke dalam praja (daerah otonom) yang pemimpinnya diangkat oleh raja. Di samping itu, Kerajaan Mataram Kuno juga memiliki sistem pengaturan ekonomi yang maju dengan perdagangan yang berkembang pesat dan penggunaan mata uang kerajaan.

Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno tidak hanya terlihat dari sisi kultural dan pemerintahan, tapi juga dari sisi pertahanan. Kerajaan ini memiliki pasukan yang sangat kuat dan terorganisir dengan baik. Salah satu contoh peninggalan sejarah yang menunjukkan kehebatan militer Kerajaan Mataram Kuno adalah Prasasti Kedu. Prasasti ini berisi tentang upacara penyatuan pasukan Mataram Kuno untuk melawan serangan dari Kerajaan Srivijaya yang saat itu sedang mencoba untuk menjajah Jawa Tengah.

Secara keseluruhan, Kerajaan Mataram Kuno meninggalkan sejumlah peninggalan bersejarah yang sangat berharga. Kehadiran Candi Borobudur dan beragam peninggalan lainnya menjadi bukti kebesaran dan peradaban yang pernah dimiliki oleh kerajaan tersebut. Peninggalan-peninggalan tersebut tidak hanya menjadi saksi bisu dari masa lalu, tetapi juga menjadi bagian penting dalam memahami sejarah Indonesia dan keberagaman budaya yang ada di tanah air.

Struktur Pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno

Pada zaman Kerajaan Mataram Kuno, struktur pemerintahan yang terorganisir dengan baik menjadi ciri khas yang membedakannya dengan kerajaan-kerajaan lain di Indonesia. Pemerintahan dalam Kerajaan Mataram Kuno dipimpin oleh seorang raja yang merupakan kepala pemerintahan dan memerintah dari istana.

Di bawah raja, terdapat para menteri yang bertugas mengurus berbagai bidang penting dalam pemerintahan. Mereka dipilih berdasarkan keahlian dan kualifikasi mereka dalam bidang masing-masing. Salah satu menteri penting adalah menteri pertahanan, yang bertanggung jawab untuk menjaga keamanan kerajaan dari ancaman luar.

Selain itu, terdapat juga menteri keuangan yang bertugas mengurus masalah keuangan kerajaan, seperti pengelolaan pajak dan pendapatan negara. Menteri kebudayaan memainkan peran penting dalam mempromosikan dan melestarikan budaya kerajaan, seperti seni dan sastra.

Namun, tidak hanya menteri-menteri yang memainkan peran penting dalam pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno. Bangsawan-bangsawan juga menduduki posisi penting dalam hirarki pemerintahan. Mereka memiliki kekuasaan dan kewenangan yang luas dalam memimpin wilayah-wilayah kecil di dalam kerajaan.

Bangsawan-bangsawan ini juga bertanggung jawab dalam menjaga stabilitas dan kedamaian di wilayah-wilayah yang mereka pimpin. Mereka bertindak sebagai perwakilan raja di wilayah-wilayah tersebut dan melaksanakan kebijakan pemerintah secara lokal.

Selain itu, raja juga mengandalkan dewan penasihatnya dalam mengambil keputusan-keputusan penting. Dewan penasihat ini terdiri dari para bangsawan terkemuka dan pemuka agama yang memberikan masukan dan saran kepada raja dalam berbagai isu pemerintahan.

Dalam kerajaan yang terorganisir dengan baik ini, raja memiliki kekuasaan mutlak namun tidak berarti ia mengabaikan pendapat dari para menteri, bangsawan, dan dewan penasihatnya. Keputusan-keputusan penting diambil setelah melalui diskusi dan pertimbangan secara mendalam.

Pentingnya struktur pemerintahan yang terorganisir dengan baik dalam Kerajaan Mataram Kuno tidak hanya berdampak pada stabilitas internal, tetapi juga hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara. Dengan struktur pemerintahan yang kuat, kekuasaan kerajaan ini dapat diakui dan dihormati oleh kerajaan-kerajaan tetangga.

Secara keseluruhan, struktur pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan kemakmuran kerajaan. Melalui kepemimpinan yang bijaksana dari raja dan keahlian dari para menteri, bangsawan, dan dewan penasihat, Kerajaan Mataram Kuno dapat mencapai masa kejayaannya.

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno merupakan bukti sejarah yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Untuk lebih mengetahui tentang sejarah dan kebudayaan Kerajaan Mataram Kuno, Anda dapat membaca artikel ini.

Kemajuan Budaya dan Agama di Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno mengalami perkembangan budaya dan agama yang sangat pesat. Agama Hindu-Buddha menjadi agama dominan di dalam kerajaan ini. Peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada menunjukkan adanya pengaruh dan unsur budaya Hindu-Buddha yang kuat, terutama dalam bentuk candi-candi yang menjadi tempat ibadah.

Candi-candi seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Sewu menjadi bukti konkret akan kemajuan agama Hindu-Buddha di dalam Kerajaan Mataram Kuno. Candi Borobudur, dengan arsitektur yang megah dan relief-relief yang menggambarkan ajaran Buddha, menjadi salah satu peninggalan terbesar dari masa itu. Candi Prambanan, dengan keindahan arsitektur Hindu dan patung-patung Dewa, juga menjadi bukti keberagaman agama di kerajaan ini.

Selain agama, budaya Jawa juga berkembang dengan pesat di Kerajaan Mataram Kuno. Kesenian tradisional seperti tari, wayang, dan batik menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat pada masa itu. Tari-tari tradisional Jawa seperti tari Ramayana dan tari Topeng masih dapat dinikmati hingga saat ini, menjadi warisan budaya berharga yang terus dilestarikan.

Wayang, sebuah seni pertunjukan dengan menggunakan boneka kayu yang bergerak, juga menjadi salah satu ciri khas budaya Jawa. Wayang kulit, wayang golek, dan wayang orang adalah beberapa bentuk wayang yang berkembang di Kerajaan Mataram Kuno. Pertunjukan wayang bukan hanya sebagai hiburan semata, namun juga sebagai media untuk menyampaiakan pesan moral dan nilai-nilai kehidupan kepada masyarakat.

Batik, seni kriya membuat motif pada kain dengan menggunakan tangan atau alat khusus, juga sangat berkembang di Kerajaan Mataram Kuno. Batik menjadi simbol keindahan dan keanggunan budaya Jawa, serta menjadi lambang status sosial di masyarakat pada waktu itu. Motif batik yang digunakan pun memiliki makna dan filosofi tersendiri, menggambarkan keseimbangan antara alam dan manusia.

Tidak hanya dalam bidang agama dan budaya, kerajaan ini juga mengalami kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Para cendekiawan di Kerajaan Mataram Kuno memiliki pengetahuan yang maju dalam bidang arsitektur, astronomi, dan matematika. Hal ini dibuktikan dengan adanya peninggalan-peninggalan seperti relief-relief yang memperlihatkan ilustrasi tentang sistem tata surya dan perhitungan angka-angka kompleks.

Dengan kemajuan budaya dan agama yang sangat pesat, Kerajaan Mataram Kuno mampu mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-8 hingga abad ke-10. Peninggalan-peninggalan bersejarah tersebut tidak hanya menjadi warisan berharga bagi Indonesia, namun juga bagi dunia internasional. Hal ini terbukti dengan pengakuan UNESCO yang menunjuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan sebagai Situs Warisan Dunia.

Dalam mengenang kejayaan Kerajaan Mataram Kuno, penting bagi kita untuk melestarikan dan menghargai warisan budaya dan agama yang ada. Melalui pemahaman dan pengaplikasian nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, kita dapat memperkaya dan memperkuat jati diri bangsa Indonesia sebagai bagian dari peradaban manusia yang majemuk.

Peninggalan Arsitektur Kerajaan Mataram Kuno

?️Candi Prambanan

Candi Prambanan adalah salah satu peninggalan arsitektur yang paling terkenal dari Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini merupakan kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia dan telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Terletak sekitar 17 kilometer timur laut Yogyakarta, candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi oleh raja-raja Mataram Kuno sebagai penghormatan kepada Dewa Siwa.

Candi Prambanan memiliki arsitektur yang indah dan mengagumkan dengan 240 candi kecil yang mengelilingi candi utama, yang dikenal sebagai Rara Jonggrang. Candi utama ini memiliki tinggi sekitar 47 meter dan dianggap sebagai salah satu keajaiban arsitektur Indonesia. Candi Prambanan mencerminkan kebesaran dan keindahan Kerajaan Mataram Kuno serta keagungan agama Hindu yang dipraktikkan pada masa itu. Melalui relief-relief yang ada, candi ini menceritakan kisah-kisah epik dari agama Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata.

Candi Prambanan terdiri dari tiga candi utama yang mewakili Trimurti dalam agama Hindu, yaitu Dewa Brahma sebagai pencipta, Dewa Wisnu sebagai pemelihara, dan Dewa Siwa sebagai pemusnah. Keindahan candi ini terlihat dari ukiran-ukiran detailnya yang sangat halus dan mencerminkan keahlian seni dan keindahan arsitektur pada zaman itu. Meskipun beberapa candi mengalami kerusakan akibat gempa bumi dan letusan gunung berapi, tetapi sebagian besar telah direkonstruksi dan dipugar kembali untuk menjaga keaslian dan keindahannya.

? Sejarah Prambanan mencatat bahwa candi ini mulai ditinggalkan oleh masyarakat pada abad ke-10 Masehi dan kemudian dilupakan selama berabad-abad. Pada abad ke-18, Belanda menemukan kembali candi ini dan mulai melakukan pemulihan dan pemugaran. Sejak saat itu, Candi Prambanan menjadi salah satu tujuan wisata terpopuler di Indonesia dan menjadi simbol penting dari kebudayaan dan sejarah Kerajaan Mataram Kuno.

? Setiap tahun, Candi Prambanan juga menjadi tempat perayaan festival budaya, seperti Prambanan Jazz Festival dan Prambanan Temple Festival, yang menampilkan pertunjukan seni dan budaya yang memukau pengunjung dari dalam dan luar negeri.

?Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah salah satu peninggalan arsitektur yang sangat penting dari Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini merupakan candi Buddha terbesar di dunia dan juga telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Terletak sekitar 40 kilometer barat laut Yogyakarta, candi ini dibangun pada abad ke-8 Masehi oleh dinasti Syailendra untuk memuliakan ajaran Buddha Mahayana.

Candi Borobudur memiliki arsitektur yang spektakuler, terdiri dari sembilan tingkat yang membentuk struktur piramida dengan tinggi sekitar 35 meter. Candi ini terdiri dari 504 patung Buddha yang indah dan 2.672 panel relief yang menggambarkan cerita-cerita dari ajaran Buddha, seperti perjalanan seorang pangeran bernama Sudhana dalam mencapai pencerahan spiritualnya.

Candi Borobudur juga memiliki stupa-stupa besar di tingkatan teratasnya yang masing-masing mengandung patung Buddha. Stupa yang paling terkenal adalah stupa induk, yang berada di puncak candi dan memiliki ukiran-ukiran yang sangat rinci. Dengan keindahannya yang menakjubkan, Candi Borobudur menjadi salah satu ikon budaya Indonesia dan tempat pemujaan serta meditasi bagi umat Buddha dari seluruh dunia.

? Sejarah Borobudur mencatat bahwa candi ini juga mengalami masa kelam. Pada abad ke-14, ketika Kerajaan Mataram Kuno sudah tidak ada, candi ini ditinggalkan dan terkubur oleh abu vulkanik dari letusan Gunung Merapi. Candi ini baru ditemukan kembali pada abad ke-19 oleh Belanda dan kemudian dilakukan pemulihan dan pemugaran.

? Hari ini, Candi Borobudur menjadi salah satu tujuan wisata terpopuler di Indonesia dan menjadi tempat perayaan Waisak setiap tahunnya. Pada perayaan Waisak, ribuan umat Buddha berkumpul di candi ini untuk mengikuti ritual keagamaan, seperti perjalanan keliling candi sambil membawa obor dan berdoa bersama. Pada malam hari, candi diterangi ribuan lentera yang menciptakan pemandangan yang magis dan spektakuler.

Dua candi terkenal ini, Candi Prambanan dan Candi Borobudur, merupakan bukti nyata dari kebesaran dan keindahan arsitektur Kerajaan Mataram Kuno. Mereka tidak hanya menjadi peninggalan sejarah yang penting, tetapi juga menjadi saksi bisu dari kemajuan peradaban manusia dalam membangun tempat ibadah yang megah dan artistik.

Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia dan menjadi salah satu ikon pariwisata Indonesia. Candi ini juga diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Arsitektur Candi Borobudur merupakan perpaduan dari gaya peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dan pengaruh budaya Budha. Candi ini memiliki relief-relief indah yang menggambarkan ajaran Buddha dan pemandangan yang spektakuler dari puncak candi.

Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah dan dibangun pada abad ke-8 oleh dinasti Syailendra. Candi ini terdiri dari sembilan platform dan dikelilingi oleh 72 stupa yang menggambarkan kosmos alam semesta dalam ajaran Buddha. Struktur candi ini memiliki tinggi sekitar 34,5 meter dengan luas total sekitar 2.500 meter persegi.

Salah satu fitur terkenal dari Candi Borobudur adalah relief-reliefnya. Terdapat sekitar 2.672 relief yang menggambarkan berbagai adegan kehidupan dan ajaran Buddha. Relief-relief ini memiliki tinggi sekitar 2,5 meter dan mengelilingi ketiga platform candi. Setiap relief memiliki cerita dan makna yang terkait dengan ajaran Buddha, termasuk kisah kelahiran, kehidupan, dan ajaran Sang Buddha Gautama. Relief-relief ini menjadi bukti seni dan keahlian para pengrajin pada masa Kerajaan Mataram Kuno.

Tidak hanya relief, Candi Borobudur juga memiliki stupa-stupa yang menghiasi platform-platformnya. Setiap stupa mengandung patung Buddha di dalamnya. Stupa-stupa ini melambangkan peningkatan tingkat spiritual menuju pencerahan. Pada platform teratas candi, terdapat satu stupa utama yang disebut Stupa Utama. Stupa ini menampung patung Buddha sedangkan dinding-dindingnya dihiasi relief-relief Buddha.

Untuk mencapai puncak candi, pengunjung harus melewati tiga tingkatan yang melambangkan alam semesta dalam ajaran Buddha. Tingkatan pertama adalah Kamadhatu yang melambangkan dunia nafsu. Di tingkatan ini, terdapat relief-relief yang menggambarkan dunia nafsu manusia dan binatang. Tingkatan kedua adalah Rupadhatu yang melambangkan dunia rupa. Di tingkatan ini, terdapat relief-relief yang menggambarkan alam semesta dan mahluk hidup sesuai dengan ajaran Buddha. Tingkatan terakhir adalah Arupadhatu yang melambangkan dunia tanpa rupa. Di tingkatan ini, menggambarkan kekosongan atau nirwana dalam ajaran Buddha.

Puncak candi atau stupa utama menandakan pencapaian pencerahan atau mencapai keadaan nirwana. Puncak ini juga menyediakan pemandangan yang spektakuler, terutama saat terbit dan terbenamnya matahari. Beberapa pengunjung bahkan memilih untuk melakukan sunrise atau sunset di atas puncak candi ini karena keindahan alam dan ketenangan yang tercipta.

Candi Borobudur merupakan salah satu warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Upaya pemeliharaan dan restorasi dilakukan secara reguler untuk menjaga kelestarian dari candi ini. Candi Borobudur tidak hanya menjadi tempat suci bagi umat Buddha, tetapi juga menjadi simbol keagungan peradaban bangsa Indonesia dalam membangun dan memelihara warisan sejarah mereka.

Dengan keindahan arsitektur, relief-relief, dan makna spiritualnya, Candi Borobudur menjadi destinasi wisata yang sangat menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain itu, kehadiran candi ini juga mencerminkan toleransi dan kerukunan antara dua agama besar yang ada di Indonesia, yaitu Islam dan Buddha.

Mengunjungi Candi Borobudur adalah seperti menjelajahi warisan sejarah yang tidak hanya bermakna budaya, tetapi juga memberikan pengalaman spiritual dan keindahan alam yang tiada duanya. Candi ini telah menjadi bukti kejayaan Kerajaan Mataram Kuno dan menjadi saksi bisu dari perjalanan sejarah Indonesia. Tidak heran jika Candi Borobudur menjadi salah satu keajaiban dunia dan destinasi wisata yang patut dikunjungi.

Rumah Batu Gamping

Rumah-rumah batu gamping merupakan salah satu contoh arsitektur tradisional Jawa yang dapat ditemukan sebagai peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Bangunan ini menggunakan batu gamping sebagai bahan utama konstruksinya. Rumah-rumah ini memiliki ciri khas atap joglo yang menghasilkan bentuk yang unik dan indah, serta ornamen-ornamen khas Jawa yang menghiasi dinding dan bagian eksterior rumah.

Rumah batu gamping memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Jawa tempo dulu. Selain sebagai tempat tinggal, rumah ini juga digunakan untuk kegiatan-kegiatan budaya dan sosial, seperti pertemuan adat, upacara keagamaan, dan acara-acara lainnya. Oleh karena itu, rumah batu gamping sering dianggap sebagai simbol identitas budaya Jawa.

Salah satu kelebihan dari rumah batu gamping adalah kedap suaranya yang sangat baik. Dalam bahasa Jawa, istilah yang digunakan untuk menggambarkan hal ini adalah “sugih tanpa omah”, yang berarti suara dalam rumah tidak terdengar dari luar. Hal ini dikarenakan penggunaan bahan bangunan yang padat dan kokoh, serta desain arsitektur yang mempertimbangkan isolasi suara.

Tidak hanya itu, rumah batu gamping juga memiliki sirkulasi udara yang optimal. Bangunan ini dirancang dengan pintu dan jendela yang strategis untuk memaksimalkan aliran udara segar dalam rumah. Hal ini memungkinkan udara di dalam rumah tetap sejuk meskipun cuaca di luar panas dan lembap. Selain itu, rumah batu gamping juga dilengkapi dengan taman atau pekarangan yang luas untuk memaksimalkan kehadiran tanaman dan pepohonan dalam rumah.

Melihat keunikan dan kelebihan dari rumah batu gamping, tidak heran jika bangunan ini masih menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik untuk menjelajahi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Beberapa rumah batu gamping telah direnovasi dan dijadikan objek wisata, seperti di Taman Wisata Candi Prambanan. Selain itu, masih banyak rumah batu gamping yang berada di pelosok desa-desa di Jawa Tengah dan DIY, menjaga keaslian dan sekaligus memberikan pengalaman unik bagi pengunjung yang ingin merasakan suasana khas Jawa tempo dulu.

Semakin pentingnya pelestarian dan promosi rumah batu gamping, karena selain sebagai peninggalan sejarah, rumah-rumah ini juga menjadi saksi bisu dari kejayaan Kerajaan Mataram Kuno. Dengan menjaga keberadaan mereka, kita dapat lebih memahami kehidupan masyarakat Jawa pada masa lampau dan mengapresiasi warisan budaya yang mereka tinggalkan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya untuk berperan aktif dalam pelestarian dan pengembangan rumah batu gamping, sehingga mereka dapat terus menjadi bagian penting dari cerita dan identitas budaya Jawa.